Network
MEDIA PEMALANG - Bagi generasi remaja awal 2000an, Friendster adalah nama yang tak asing lagi. Di Indonesia, Friendster menjadi salah satu situs media sosial yang sangat populer. Meskipun resmi tutup pada 2015, namun kini Friendster telah membuat comeback yang dinantikan.
Friendster Kembali: Jejak Nostalgia di Era Jejaring Sosial
Bagi yang merindukan kehadiran Friendster, kini ada kesempatan untuk merasakannya kembali. Caranya cukup sederhana, buka browser Anda dan kunjungi https://friendster.com/.
Setibanya di sana, pesan menyambut akan muncul, "Membawanya Kembali ke Masyarakat. Temukan kembali pesona era awal jejaring sosial, kini diremajakan dengan sentuhan kontemporer. Friendster lebih baik dari sebelumnya dan untuk masyarakat."
Di bawah pesan tersebut, terdapat kolom yang dapat diisi dengan alamat email untuk menjadi bagian dari "antrean" orang yang akan merasakan Friendster lebih awal.
"Kamu dalam antrean!," demikian pemberitahuan yang menunjukkan posisi kita dalam antrean.
Friendster, diciptakan oleh programer Kanada bernama Jonathan Abrams pada tahun 2002. Nama Friendster sendiri diambil dari gabungan kata "Friend" yang berarti teman, dan "Napster".
Sebagai situs jejaring sosial pionir, Friendster memungkinkan pengguna berkomunikasi, berbagi konten, dan media daring dengan anggota lain sebelum mengalami perubahan desain pada tahap selanjutnya.
Pengguna dapat saling berbagi video, foto, pesan, dan komentar melalui profil dan jaringan mereka. Friendster dianggap sebagai salah satu pelopor jejaring sosial, bahkan dianggap sebagai "kakek" dari media sosial. Keberhasilannya mencapai puncak popularitas terutama di Asia Tenggara.***
