Amerika Kewalahan, Dolar Mulai Collapse Keruntuhan Semakin Terasa Dunia akan Tinggalkan Mata Uang ini

- 18 Juni 2022, 01:09 WIB
Ilustrasi Dollar Mulai Collapse
Ilustrasi Dollar Mulai Collapse /

MEDIA PEMALANG- Dolar Amerika Serikat hingga kini masih menjadi acuan dunia tidak heran bila banyak dunia termasuk Indonesia menjadi dolar sebagai cadangan devisa.

Namun belakangan ini kekuatan dolar semakin melemah dolar Amerika Serikat di buat goyang lantaran di pertanyakan ketahanan nya beberkan dominasi dolar Amerika berada di dalam situasi berbahaya.

Sistem petrodollar bermula pada tahun 1973 ketika Amerika Serikat berhasil mengintegrasikan ke pusat ekonomi dunia dan menjadi kekuatan dominan.

Setelah menjadi mata uang Global unggulan hampir di setiap aspek kehidupan. Tetapi para analis telah memperingatkan bahwa dominasi dolar mungkin berada di bawah ancaman.

Baca Juga: Waduh! Negara negara Luar Menekan Indonesia Agar Runtuh, Pemerintah Harus Melakukan Ini

Penulis buku Rich Dad Poor Robert Kiyosaki mengatakan bahwa mata uang As akan berakhir hal tersebut yang di dorong oleh Arab Saudi yang menjual minyak nya ke Tiongkok.

Minyak tersebut diperdagangkan dengan menggunakan Yuan bukan nya menggunakan dolar As. Sebelum nya negara Tirai bambu tersebut mulai aktif mengurangi eksposur dolar.

Dengan menggunakan Yuan dalam transaksi perdagangannya dengan mitra dagangnya termasuk negara Indonesia melalui payung perdagangan.

Melalui postingan Twitter nya Kiyosaki juga mencatat bahwa perang yang terjadi di Ukraina malah memperkuat posisi mata uang kripto sebagai lindung nilai timbang uang fiat palsu pemerintah.

Terbaru Rusia meminta setiap gas yang digunakan negara lain dibayar menggunakan Rubel. Bahwa setiap negara terus melawan dominasi dolar Amerika Serikat.

Dari defisit anggaran yang dianggap salah satu ancaman terbesar terhadap dolar dilansir dari akun YouTube @chocotube. Melalui associated press defisit anggaran Amerika Serikat sebesar 2,77 triliun dolar pada tahun 2021.

Baca Juga: Dunia Terkejut Presiden Pertama Indonesia Soekarno Ternyata Masih Menyimpan Rahasia Besar

Suatu negara jika hitungan defisit nya semakin besar maka hutang negara tersebut semakin banyak, selama Kuartal keempat tahun 2020 yang mana bangsa dolar dalam cadangan devisa global turun kebagian terendah. 

Lebih dari 25 tahun kenaikan mata uang alternatif seperti Euro bertanggung jawab atas fenomena ini, Euro telah menjadi lebih besar selama bertahun-tahun dan renminbi mulai bermain sebagai cadangan devisa global. 

Namun kehadiran nya memulai menipis karena aturan dolar ditambah karena ada mata uang lainnya seperti Yen Jepang dan poundsterling Inggris. 

Bahkan cadangan dolar yang lebih kecil seperti dolar kanada, dan dolar Australia. 

Memiliki mata uang yang lebih rendah dapat memberikan dorongan pada ekspor dan membuatnya kompetitif di Pasar global, sehingga dolar yang lebih lemah bisa saja menjadi keuntungan meski tak bisa dipungkiri dolar yang terlalu lemah berarti cenderung mendapat inflasi.

Baca Juga: Viral Kebocoran Soal UTBK 2022 di Twitter, Diduga Dilakukan saat Ujian di UPN Yogyakarta, Kok Bisa Foto Soal?

Sementara itu fakultas keuangan dan perdagangan internasional di universitas Shanghai Zheng Yukui mengatakan "bahwa penjualan minyak Arab Saudi melalui Saudi Aramco kepada China, Yuan Yuan akan menjatuhkan dominasi dolar dengan konsekuensi serius bagi sistem keuangan modern. ***

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah