Serangan Udara Israel Terus Berlanjut, Palestina di Gaza Merasa Tidak Ada Tempat yang Aman

- 19 Oktober 2023, 16:50 WIB
Serangan Udara Israel Terus Berlanjut, Palestina di Gaza Merasa Tidak Ada Tempat yang Aman
Serangan Udara Israel Terus Berlanjut, Palestina di Gaza Merasa Tidak Ada Tempat yang Aman /apnews

MEDIA PEMALANG - Serangan udara yang dilakukan oleh Israel menghantam berbagai lokasi di sepanjang Jalur Gaza pada Kamis pagi, termasuk bagian selatan yang telah ditetapkan oleh Israel sebagai zona aman, yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara lebih dari 2 juta warga Palestina yang terjebak di wilayah yang tidak aman.

Serangan udara terus menghantam Gaza

Selama hampir dua minggu terakhir sejak dimulainya serangan Israel sebagai respons terhadap serangan oleh Hamas yang menghancurkan kota-kota di selatan Israel, serangan udara terus menghantam daerah yang padat penduduk di Gaza. Bahkan setelah Israel menginstruksikan warga Palestina untuk mengungsi ke utara dan menuju apa yang disebut sebagai "zona aman" di selatan, serangan udara masih berlanjut di seluruh wilayah.

Serangan ini terjadi setelah Israel sepakat pada hari Rabu untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan terbatas oleh Mesir ke Gaza, yang merupakan pelonggaran pertama dalam pengepungan selama 11 hari yang telah menyiksa penduduk Gaza. Banyak dari 2,3 juta penduduk Gaza telah menghadapi kesulitan mendapatkan cukup makanan dan minum air yang bersih.

Pengumuman tentang rencana pengiriman air, makanan, dan persediaan lainnya ke Gaza muncul di tengah kemarahan akibat ledakan di rumah sakit al-Ahli di Kota Gaza yang mengejutkan seluruh Timur Tengah. Selain itu, saat Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel dengan harapan menghindari konflik yang lebih meluas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Inilah Ketakutan Palestina Saat Israel Minta Evakuasi, Takut Peristiwa 1948 Terulang

Penyebab ledakan mematikan di rumah sakit al-Ahli di Kota Gaza masih diperdebatkan. Pejabat Hamas di Gaza menyalahkan serangan udara Israel, yang mereka klaim telah menewaskan ratusan orang. Namun, Israel membantah keterlibatan mereka dan membeberkan serangkaian video, audio, dan informasi lainnya yang menunjukkan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh serangan roket yang dilakukan oleh Jihad Islam, kelompok militan lain yang beroperasi di Gaza. Jihad Islam telah membantah tuduhan tersebut.

Perlu dicatat bahwa hingga saat ini Associated Press belum dapat secara independen memverifikasi klaim atau bukti yang ada.

Semakin banyak korban

Video yang dirilis dari lokasi kejadian menunjukkan rumah sakit yang penuh mayat yang hancur, termasuk banyak anak muda. Ratusan orang terluka telah dilarikan ke rumah sakit utama di Kota Gaza, di mana dokter yang sudah menghadapi kekurangan pasokan kritis terkadang terpaksa melakukan operasi di lantai, sering kali tanpa anestesi.

Lebih dari satu juta warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka, sekitar setengah dari populasi Gaza, dan banyak dari mereka yang melarikan diri dari wilayah utara dan Kota Gaza telah berkumpul di sekolah-sekolah PBB atau tinggal bersama keluarga.

Warga Palestina di wilayah selatan Khan Younis melaporkan bahwa serangan bom terus menerus terjadi sepanjang malam, dengan serangan udara mengenai beberapa rumah, menurut Kementerian Dalam Negeri yang dikuasai oleh Hamas. Di Rafah, di dekat perbatasan Mesir, Israel juga menyerang beberapa rumah. Staf medis di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengatakan bahwa setidaknya 12 orang tewas dan 40 lainnya terluka.

Baca Juga: Inilah Ketakutan Palestina Saat Israel Minta Evakuasi, Takut Peristiwa 1948 Terulang

Di perbatasan Gaza dengan Israel, rumah-rumah di zona evakuasi utara juga terkena dampak serangan udara. Israel telah mengumpulkan pasukannya di daerah tersebut, dan ada spekulasi bahwa mereka akan melancarkan invasi darat ke Gaza, meskipun para pejabat militer telah mengatakan bahwa belum ada keputusan yang diambil.

Serangan makin meluas

Serangan udara juga menargetkan tiga menara perumahan di al-Zahra, di daerah yang diperintahkan untuk dievakuasi, menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza.

Israel menyatakan bahwa mereka menyerang militan Hamas di mana pun mereka berada di Gaza dan menuduh pemimpin dan pejuang kelompok itu bersembunyi di antara warga sipil.

Militer Israel juga mengklaim telah membunuh seorang militan Palestina terkemuka di Rafah, dekat perbatasan Mesir, dan telah melakukan serangan terhadap ratusan target di seluruh Gaza, termasuk terowongan, infrastruktur intelijen, dan pusat komando. Mereka juga mengatakan telah menyerang puluhan pos peluncuran mortir, sebagian besar direspon segera setelah mereka melepaskan tembakan ke Israel.

Baca Juga: Inilah Angkatan Laut Amerika Serikat yang Dikirim ke Mediterania Timur untuk Mendukung Israel

Sementara itu, Palestina telah meluncurkan serangkaian roket ke Israel sejak awal pertempuran. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak dimulainya perang, sudah ada 3.478 orang yang tewas di Gaza dan lebih dari 12.000 terluka, dengan korban utama termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua. Di bawah reruntuhan, sekitar 1.300 orang diperkirakan terkubur.

Di Israel, lebih dari 1.400 warga sipil tewas dalam serangan Hamas yang mematikan yang dimulai pada 7 Oktober. Sekitar 200 orang lainnya telah diculik.

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah