5 Tata Cara Khatam Quran Nabi Muhammad dan Sahabat, Puasa hingga Waktu yang Diutamakan

20 Maret 2022, 06:56 WIB
Tata cara khatam quran Nabi Muhammad dan sahabat /

MEDIA PEMALANG - Ada 60.000 malaikat yang diturunkan Allah setiap seseorang selesai mengkhatamkan Al-Quran. Di waktu yang sangat baik ini, secara khusus Nabi Muhammad mencontohkan tata cara khatam Quran yang dilanjutkan oleh para sahabat dan tabiin.

Tak banyak yang bisa istiqamah meluangkan waktunya setiap hari untuk menyicil beberapa halaman Al-Quran. Itulah sebabnya banyak hadits yang menyatakan kemuliaan waktu yang sangat jarang ini. Salah satunya  sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami.

اِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ الْقُرْأٓنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ اَلْفِ مَلِكٍ

“Ketika seseorang mengkhatamkan Al-Quran, 60.000 malaikat mendoakannya.”

Baca Juga: Bacaan Doa Khatam Al-Quran Pendek Imam Masjidil Haram: Lengkap teks Arab, Latin dan Terjemahnya

Baca Juga: Semua Doa Dikabulkan Allah Jika Bukan Karena 10 Sebab Ini, Darul Ifta Mesir: Lihat ke Diri Sendiri

Dalam kitab Khazinatul Asrar, Syaikh Muhammad Haqqi An-Nazili memaparkan secara lengkap tata cara khatam Quran yang selalu diamalkan Nabi Muhammad dan para sahabat.

 

Tata Cara Khatam Quran Nabi Muhammad dan Sahabat

  1. Khatam setiap seminggu sekali

Di masa sahabat, Al-Qur’an tidaklah dibagi ke dalam 30 juz sebagaimana yang kita ketahui sekarang. Pembagian ke dalam 30 juz baru ada pada masa Al-Hajjaj bin Yusuf (w. 110 H.) dengan niat setiap orang bisa menyelesaikan Al-Qur’an selama 30 hari.

Di masa sahabat, Al-Qur’an dibagi ke dalam 7 bagian. Ini sesuai dengan tradisi para sahabat yang terbiasa mengkatamkan Al-Qur’an setiap tujuh hari sekali.

Dalam kitab Khazinatul Asrar disebutkan bahwa para sahabat terbiasa memulai membaca awal Al-Qur’an pada malam Jumat dan khatam pada malam Kamis. Ini sesuai dengan sebuah riwayat dari Ibn Abi Dawud bahwa Usman bin Affan mengamalkan seperti ini.

 

  1. Khatam pada pagi atau awal malam

Tepatnya pada awal hari (Subuh) atau awal malam (Magrib). Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Darimi dari Sa’ad bin Abi Waqqash dari Rasulullah.

Barangsiapa yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada awal malam maka malaikat akan mendoakannya hingga pagi hari. Dan barangsiapa yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada akhir malam maka malaikat akan mendoakannya hingga sore hari.”

Baca Juga: Hukum Menikah dengan Sepupu Sendiri Menurut Kitab Qurrotul Uyun, Resiko dan Keuntungannya; Pasal Tiga (1)

Baca Juga: Umar bin Khattab Mencium Istri saat Puasa Hukumnya Boleh, Darul Ifta Mesir: Jika Bisa Tahan seperti Umar

Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali memperjelas bahwa pagi hari adalah ketika melaksanakan shalat sunnah fajar, dan malam hari adalah pada saat melaksanakan shalat sunnah ba’diyah Magrib.

 

  1. Berpuasa di hari mengkhatamkan Al-Quran

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Dawud dari para Tabiin, begitu juga dengan yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Huzaifah dari Rasulullah S.A.W, beliau berkata,

Barangsiapa yang khatam Al-Quran sembari berpuasa maka akan dimasukkan ke dalam surga.”

Hal ini tidak berlaku jika hari mengkhatamkan Al-Quran bertepatan dengan hari-hari yang diharamkan atau dimakruhkan berpuasa, seperti hari raya maupun hari Jumat.

 

  1. Mengumpulkan keluarga, tetangga, dan teman

Salah satu tata cara khatam quran yang tak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad adalah mengajak seluruh keluarga dan kerabatnya untuk berdoa bersama.

Dalam sebuah riwayat dari Ath-Thabrani bahwa Anas bin Malik setiap mengkhatamkan Al-Quran mengumpulkan seluruh sanak keluarganya dan berdoa bersama-sama.

Baca Juga: Surah An Nasr Turun 8 Tahun Pasca Fathu Makkah, Sahabat Nabi Justru Menangis karena Alasan Ini

Baca Juga: Lebih Memilih Sunnah yang Lain, Lima Sahabat Nabi ini Putuskan Tak Berpoligami

Riwayat lain oleh Ibn Abi Dawud dari Hakam bin Utaibah dia berkata, “Aku diutus kepada Mujahid yang pada waktu itu dia sedang bersama Abu Umamah. Aku berkata kepadanya, aku diutus untuk mengundangmu karena kami akan mengadakan khataman Al-Quran.”

 

  1. Setelah khatam, mengulang kembali dari surat pertama

Dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Quran, Imam As-Suyuthi menukil atsar (perkataan) Ubai bin Kaab, bahwa setelah menyelesaikan bacaannya sampai Surat An-Nas, Rasulullah segera mengulang kembali dari Surat Al-Fatihah serta lima ayat pertama Surat Al-Baqarah. Setelah itu barulah Rasulullah membaca doa.***

Editor: Muhammad Aswar

Tags

Terkini

Terpopuler