Malam Nisfu Syaban 2022 Tanggal 18 Maret, Pahala Ibadah Terhitung dari Jam Berapa? Berikut Penjelasannya

- 13 Maret 2022, 04:35 WIB
/

Hilal awal Sya'ban 1443 H berhasil terlihat di empat lokasi rukyatul hilal di Indonesia pada Kamis (3/3/2022) petang. Hal ini berarti 1 Syaban 1443 H bertepatan dengan Jumat Wage, 4 Maret 2022.

Atas dasar ikhbar tersebut, maka Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Sya'ban, tepatnya tanggal 15, jatuh pada Jumat (mulai malam Jumat) di dua pekan berikutnya, Nisfu Syaban tahun ini bertepatan tanggal 18 Maret 2022.  

Hasil perhitungan Nisfu Syaban menggunakan metode ilmu falak LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya +8 derajat 12 menit 00 detik dan lama hilal 36 menit 9 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Baca Juga: 5 Keutamaan Ibadah Orang yang sudah Menikah dalam Kitab Qurrotul Uyun, Terjemah Pasal Pertama (5)

Baca Juga: Suami Belum juga Rajin Ibadah? Inilah Hal yang Perlu Dilakukan oleh Istri Sholehah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, hitungan pahala ibadah malam Nisfu Syaban dimulai sejak terbenamnya matahari (غروب الشمس)  atau waktu masuknya shalat Maghrib hingga terbitnya fajar (إطلاع الفجر)

علي بن أبي طالب رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال: إذا كانت ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا يومها؛ فإن الله ينزل فيها لغروب الشمس إلى سماء الدنيا فيقول: ألا من مستغفر فأغفر له؟ ألا مسترزق فأرزقه؟ ألا مبتلى فأعافيه؟ ألا كذا ألا كذا؟ حتى يطلع الفجر. رواه ابن ماجه

Dari Ali bin Abi Thaib ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Ketika malam Nisfu Syaban (pertengahan Syaban) tiba maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Sebab Allah swt turun pada waktu tenggelamnya matahari ke langit dunia dan berfirman, ‘Adakah yang meminta ampun, akan kuampuni; adakah yang meminta rezeki, akan kulimpahkan rezeki baginya; adakah yang meminta kesembuhan, akan kuberikan kesembuah; siapa pun yang meminta apa pun, akan kuberikan; hingga terbitnya fajar.” (HR. Ibnu Majah)

Dengan perhitungan yang didasarkan pada terbit dan terbenamnya matahari, maka jam tepatnya dimulai malam Nisfu Syaban tergantung pada lokasi masing-masing sesuai masuknya waktu Maghrib.

Mulailah hidupkan malam Nisfu Syaban dengan ibadah sejak waktu Maghrib tiba sampai tiba fajar terbit. Bersabda Rasulullah, “Barangsiapa yang menghidupkan empat malam ini maka wajib baginya surga: malam Jumat, malam Arafah, malam Idul Fitri dan malam Nisfu Syaban.”

Halaman:

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah