Menjamak shalat bisa dilakukan pada shalat yang pertama maupun shalat yang terakhir. Dalam hukum fiqih disebut sebagai jamak taqdim dan jamak takhir.
Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat dengan melaksanakannya di waktu shalat yang pertama. Seperti menggabungkan shalat Dzuhur dan Ashar di waktu Dzuhur, atau jamak shalat Maghrib dan Isya di waktu Maghrib.
Sedangkan jamak takhir adalah menggabungkan dua shalat dengan melaksanakannya di waktu shalat yang terakhir. Seperti menggabungkan shalat Dzuhur dan Ashar di waktu Ashar, atau jamak shalat Maghrib dan Isya di waktu Isya.
Baca Juga: Mengapa Shalat Subuh Tidak Boleh Dijamak dan Qashar, Adakah Dalilnya?
Syarat Jamak Taqdim Shalat Maghrib dan Isya
Dalam kitab Safinatun Naja disebutkan tentang syarat Jamak Taqdim yang membolehkan seseorang untuk menggabung shalat Dzuhur dan Ashar di waktu Dzuhur dan Shalat Maghrib dengan Isya di waktu Maghrib:
1. Memulai dengan shalat pertama (dzuhur lalu ashar, magrib lalu isya`)
2. Niat jamak pada saat shalat pertama, yaitu jarak antara takbiratul ihram dengan salam pertama. Utamanya niat pada takbiratul ihram.
3. Waktu salat yang pertama belum habis
4. Terus menerus antara dua shalat, jangan terpisah dengan waktu yang minimal cukup untuk dua rakaat shalat.