MEDIA PEMALANG- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah meninjau lokasi kebakaran yang terjadi di Pasar Gembrong, Jakarta Timur pada Senin, 25 April 2022.
Dalam kunjungannya tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pastikan untuk siap memenuhi kebutuhan para korban kebakaran dengan berbagai bantuan.
“Jadi, ini adalah sebuah musibah dan kita akan langsung melakukan tindakan bantuan untuk masyarakat yang terdampak,” tutur orang nomor 1 di DKI Jakarta ini ketika diwawancarai.
Baca Juga: Tinjau Pasar Gembrong, Anies Baswedan Langsung 'Diteriaki' Presiden
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan Pasar Gembrong Jakarta Timur, Korsleting Listrik Menjadi Penyebabnya
Anies mengungkapkan bahwa korban kebakaran tersebut akan disediakan tempat tinggal sementara, makanan dan minuman, pakaian, serta kebutuhan sehari-hari selama di pengungsian.
“Bagi warga disiapkan tempat tinggal sementara. Seluruh kebutuhan dasarnya, makan-minum, sandang siapkan. Sehingga warga bisa tetap tinggal sementara di sini,” tuturnya.
Sementara itu, Dukcapil juga akan sesegera mungkin menyiapkan pengurusan dokumen kependudukan warga korban kebakaran yang hangus terbakar. Nantinya, dokumen-dokumen penting yang terbakar tersebut akan segera diganti dengan yang baru.
“Sehingga semua dokumen-dokumen yang terbakar akan bisa lansung disiapkan penggantinya. Itu akan dibutuhkan dalam mereka mengurus berbagai urusan lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasar Gembrong Jakarta Timur Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1,5 Miliar
Baca Juga: Viral! Pria Ini Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution Karena Tolak Bayar E-Parking
Tak hanya itu, dalam kunjungan tersebut, Anies Baswedan juga berupaya akan memberikan bantuan permodalan bagi pedagang korban dalam musibah kebakaran di Pasar Gembrong, Jakarta Timur.
"Ada 40 pedagang korban kebakaran. Nanti PD Pasar Jaya yang berikan modal," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika diwawancarai.
Berdasarkan informasi yang beredar, sekitar 450 KK Terdampak-Kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1,5 M. Pemadam Kebakaran pun mencatat bahwa jumlah korban jiwa yakni 450 KK atau sekitar 1.000 jiwa.***