Duterte Tegaskan Tak Akan Pernah Meminta Maaf Soal Perang Narkoba di Filipina

- 5 Januari 2022, 11:04 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat diwawancarai Maria Ressa.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat diwawancarai Maria Ressa. /YouTube/PBS Distribution/

MediaPemalang.com- Pemimpin negara Filipina, Rodrigo Duterte menegaskan tidak akan pernah meminta maaf atas kematian para pengguna dan pengedar yang terbunuh dalam operasi polisi yang memerangi narkoba.

Duterte memang telah menyatakan perang narkoba sejak tahun 2016 lalu. Perang yang dikobarkan oleh presiden berusia 76 tahun ini memang diketahui banyak dikecam kelompok hak asasi manusia.

Dikutip dari Antaranews pada Selasa (4/1), Rodrigo Duterte menegaskan bahwa dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian para tersangka pengguna dan pengedar narkoba yang terbunuh dalam operasi polisi yang memerangi narkoba.

Lebih dari 6.200 tersangka pengguna dan pengedar narkoba tewas dalam operasi tersebut, terhitung sejak dirinya menjabat pada Juni 2016 hingga November 2021.

Baca Juga: Belum Kelar Kasus Omicron, Varian COVID-19 Florona Terdeteksi di Israel

"Saya tidak akan pernah meminta maaf atas kematian itu. Bunuh saya, penjarakan saya, dan saya tidak akan pernah meminta maaf," ujarnya dalam pidato nasional mingguannya..

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para kritikus menyayangkan keputusan penegak hukum yang telah mengeksekusi para tersangka.

Namun, pernyataan  tersebut ditampik oleh pihak kepolisian Filipina, dimana para tersangka yang terbunuh adalah mereka yang bersenjata dan dengan keras menolak penangkapan.

Dalam pidato nasional pertamanya pada 2022, Duterte bersumpah untuk melindungi para penegak hukum yang melakukan tugas mereka, dan memberitahu mereka untuk melawan saat nyawa mereka dalam bahaya.

Halaman:

Editor: Argani Palupi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah