Pemberontak Kazakhstan Jadi Pemicu Menguatnya Minyak pada Perdagangan Asia

- 7 Januari 2022, 10:40 WIB
Ilustarasi bentrokan di Kazakhstan.
Ilustarasi bentrokan di Kazakhstan. /Pixabay/Antonio_Cansino

MediaPemalang.com- Pemberontakan di Kazakhstan menjadi salah satu faktor yang memicu harga minyak kembali terkerek naik pada perdagangan Asia di 07 Januari 2022.

Konflik tersebut membuat pasokan minyak mentah dari produsen OPEC+ dapat terganggu pada saat yang sama produksi di Libya juga menurun.

Dikutip dari Antaranews, minyak mentah berjangka Brent naik 48 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 82,47 dolar AS per barel pada pukul 01.27 GMT, menambah lonjakan 1,5 persen di sesi sebelumnya.

Baca Juga: Kasus COVID Ditemukan Lagi, Tiga Kota di Cina Berlakukan 'Lockdown'

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat naik 50 sen atau sebesar 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 79,96 dolar AS per barel, memperpanjang kenaikan 2,1 persen di sesi sebelumnya.

"Kenaikan harga minyak sebagian besar mencerminkan kegelisahan pasar karena kerusuhan meningkat di Kazakhstan dan situasi politik di Libya terus memburuk dan mengesampingkan produksi minyak," kata analis Rystad Energy, Louise Dickson dalam komentarnya melalui surel yang dikutip dari Antaranews.

Setelahkerusuhan di Kazakhstan terjadi berhari-hari, pemerintah setempat kemudian mengumumkan keadaan darurat. Dalam hal ini, Rusia pada Kamis (6/1/2022) mengirim pasukan terjun payung untuk meredam pemberontakan tersebut.

Bentuk protes dimulai di wilayah barat yang kaya minyak di Kazakhstan, setelah batas harga pada butana dan propana dihapus ketika tahun baru.

Baca Juga: Duterte Tegaskan Tak Akan Pernah Meminta Maaf Soal Perang Narkoba di Filipina

Halaman:

Editor: Argani Palupi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah