Viral Batal Puasa Berjamaah di Malaysia, Ternyata Penyebabnya Gara-Gara Ini

- 6 April 2022, 13:00 WIB
Sebuah radio di Malaysia viral usai siarkan azan Magrib 4 menit lebih awal, banyak orang pun batal puasa berjamaah.
Sebuah radio di Malaysia viral usai siarkan azan Magrib 4 menit lebih awal, banyak orang pun batal puasa berjamaah. /

MEDIA PEMALANG - Ada kejadian unik di bulan puasa Ramadan 2022 ini. Yaitu adanya kejadian batal puasa berjamaah yang terjadi di Malaysia.

Hal tersebut ini terjadi lantaran di sebabnya oleh salah satu radio setempat yang menyiarkan azan Magrib 4 menit lebih awal.

Tak ayal, hal ini membuat viral dan trending di media sosial. Banyak warganet yang mengunggap beberapa warga setempat batal puasa berjamaah.

Hal ini terjadi tepatnya di Tawau Malaysia saat hari pertama puasa Ramadan 2022.

Baca Juga: Masih Ada Sisa Makanan di Mulut, Apakah Membatalkan Puasa? Simak Baik-Baik Penjelasan Ulama Tentang Ini

Penyiar radio TAWAUfm ternyata salah memutarkan azan magrib 4 menit lebih awal di distrik tersebut.

Direktur Departmen Penyiaran Malaysia Sabah, Zulkefli Mohd meminta maaf atas kejadian tersebut. Hal ini karena dsadari pentingnya siaran azan, terutama untuk sholat magrib sepanjang Ramadan.

Zulkefli menjelaskan pemutaran azan magrib empat menit lebih cepat tidak ada unsur kesengajaan.

"Departmen Penyiaran Malaysia, Sabah memandang masalah ini dengan serius dan akan memastikan waktu tayang azan diberikan perhatian dan prioritas untuk kepentingan umat Islam," jelas Zulkefli pada hari Selasa(5/4/2022).

Baca Juga: Apakah Menyentuh Payudara Membatalkan Puasa? Imam Nawawi Berikan Jawabannya

Mohd Safwan Junit selaku presenter program tersebut juga sudah meminta maaf melalui media sosia, Facebook miliknya.

Ia menerangkan bahwa ada kesalahan teknis dan azan magrib dikumandangkan dua kali, yaitu pukul 18.16 dan pukul 18.20.

Mufti Sabah, Datuk Bungsu Aziz Jaafar kemudian mengungkap bahwa mereka yang berbuka setelah mendengar azan magrib radio TAWAUfm harus mengganti puasa setelah ramadan karena dinilai tak sah menurut hukum syariah yang berlaku.***

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah