MEDIA PEMALANG - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) merilis laporan praktik Hak Asasi Manusia (HAM) yang mana di dalamnya ada aplikasi PeduliLindungi yang dituding adanya pelanggaran HAM.
Kementerian Luar Negeri RI langsung merespons terkait adanya dugaan pelanggaran HAM melalui PeduliLinfungi tersebut.
Hal ini dijawab oleh jubir Kemenlu RI, Teuku Faizasyah bahwa AS pun juga tidak sempurna dalam menegakkan HAM di negaranya.
"Secara umum pada intinya tidak ada negara yang memiliki catatan yang sempurna dalam penanganan masalah HAM dan tidak juga AS," ujar Teuku.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan 1 Juta Jemaah Berangkat Haji Tahun Ini, Berikut Ini 2 Syarat Pentingnya!
Contoh kasus yang disinggungnya adalah kasus pembunuhan aparat kepolisian terhadap pria kulit hitam, George Floyd tahun 2020 silam. Dan akhirnya memancing kerusuhan di publik AS saat itu.
"Saya mencontohkan tindak kekerasan kepolisian AS terhadap George Floyd yang kemudian menyebabkan maraknya gerakan Black Lives Matter (BLM)," jelasnya.
"Itu pun juga satu contoh bahwa Amerika tidak luput dari adanya kekerasan yang bersifat pelanggaran HAM," lanjutnya.