MEDIA PEMALANG - Kematian seorang remaja bernama Nahel M (17) telah memicu kerusuhan di berbagai kota di seluruh Perancis, termasuk di Nanterre, sebelah barat Paris, tempat dia dibesarkan.
Nahel adalah anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya dan bekerja sebagai sopir untuk jasa pengiriman makanan. Selain itu, dia juga aktif bermain rugby di liga setempat.
Pendidikan Nahel dianggap bermasalah. Dia terdaftar di sebuah perguruan tinggi di Suresnes, dekat tempat tinggalnya, dengan tujuan menjadi ahli kelistrikan.
Baca Juga: Viral Video Asusila Popo Sama Patung, TikTokers Asal Kerinci Jambi Akhirnya Ditangkap Polisi
Orang-orang yang mengenalnya mengatakan bahwa Nahel sangat dicintai di Nanterre, tempat dia tinggal bersama ibunya, Mounia, dan sepertinya dia tidak pernah mengenal ayahnya.
Catatan kehadirannya di perguruan tinggi buruk. Meskipun dia tidak memiliki catatan kriminal, dia dikenal oleh polisi.
Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Nahel selalu mencium ibunya sebelum pergi bekerja sambil mengucapkan kata-kata "Aku mencintaimu, Bu."
Baca Juga: Gejolak di Rusia: Wagner Mundur dari Moskwa, Pasokan Minyak Global Terancam
Pada hari Selasa (27/6/2023), sekitar pukul 09.00, dia ditembak di dada dari jarak dekat setelah tidak mematuhi perintah polisi untuk berhenti dengan mobil Mercedes-nya setelah melanggar aturan lalu lintas.