“Bertawasul atau membaca ayat-ayat Al-Qur’an untuk tujuan tertentu merupakan bentuk tawasul dengan sifat-sifat Allah. Dan tawassul dengan sifat Allah sesuatu yang disunnahkan secara syariat menurut para ulama.”
Ibnul Qayyim dalam kitab Madarijus Salikin (Juz 1, halaman 82-89) misalnya mengatakan bahwa bukan hanya satu, tetapi seluruh sifat Allah terhimpun dalam Surat Al-Fatihah.
Lafadz yang mengandung sifat uluhiyah adalah Allah, yang mengandung sifat rububiyah adalah Rabb, dan yang mengandung sifat kebaikan adalah ar-Rahman.
Baca Juga: Arti Surat Al-Fatihah serta Isi dan Kandungannya dalam Tafsir Syaikh Nawawi Al-Bantani
2. Boleh mengkhususkan Al Fatihah sebagai doa
واختيار سورة الفاتحة خاصة له وجه مقبول شرعا؛ وذلك لأنها أم الكتاب، وتجتمع فيها جميع معاني القرآن العظيم
“Mengkhususkan Surat Al-Fatihah (sebagai doa) memiliki dalil syari yang kuat. Sebab Al Fatihah adalah induk Al-Qur’an, dan di dalamnya terkumpul semua makna Al-Qur’an.”
Hal ini pernah dipraktikkan oleh Ibnul Qayyim ketika sakit dan membaca Al-Fatihah sebagai doa untuk kesembuhan penyakitnya. Beliau bercerita:
“Aku pernah menginap di Makkah selama beberapa saat lalu aku jatuh sakit, aku tidak mendapatkan satupun dokter di sana, maka aku mencoba mengobati diriku sendiri dengan membaca surat Al-Fatihah, dan aku dapati perubahan yang sangat menakjubkan, sejak saat itu aku sering memberikan saran kepada orang-orang yang mengeluh akan penyakitnya untuk membaca Al-Fatihah dan banyak dari mereka mendapatkan kesembuhan dengan cepat.”
3. Sama seperti bertawasul dengan amal shaleh