3 Cara Menghindari Makanan dan Minuman yang Haram Sesuai Al-Quran, Sederhana namun Sering Diabaikan

- 3 Juni 2022, 07:21 WIB
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168 menjelaskan tentang bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram, simak kisah inspiratif bagaiama cara menghindari makanan dan minuman yang haram dari seorang ulama besar Imam Syafi'i
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168 menjelaskan tentang bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram, simak kisah inspiratif bagaiama cara menghindari makanan dan minuman yang haram dari seorang ulama besar Imam Syafi'i /

MEDIA PEMALANG- Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168, Allah SWT telah mengatur bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Dari ayat ini, para mufassir menyimpulkan bahwa ada 3 jenis makanan dan minuman yang haram:

1. Haram karena cara mendapatkannya

Makanan diperoleh dengan cara yang tidak halal berupa makanan milik orang lain, makanan atau nafkah yang diperoleh dari hasil mencuri, dari hasil korupsi, dari hasil menipu, dari hasil riba, dari hasil pungli dan seterusnya.

2. Makanan dan minuman yang diharamkan oleh Al-Quran dan Hadits

“Bahwasanya Allah telah mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi atau celeng, dan binatang yang tidak disembelih karena Allah. Kecuali dalam keadaan darurat dan sangat terpaksa, dan tidak berlebihan, maka Allah SWT maha pengampun dan maha penyayang.”

3. Makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan

Istilah halalan thayyiban dalam Surat Al-Baqarah ayat 168 di atas, selain halal makanan juga harus thayyib, atau tidak membahayakan kesehatan.

Makanan yang lezat dan halal namun jika membahayakan kesehatan berubah menjadi haram.

Baca Juga: Benarkah Makanan yang Lezat namun Dapat Membahayakan Kesehatan Hukumnya Adalah Haram? Ini Kata Ibnu Katsir

Lalu bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram sesuai Surat Al-Baqarah ayat 168 di atas?

1. Pastikan makanan dan minuman adalah milik sendiri dan didapatkan dengan cara yang benar, bukan lewat jalan yang dilarang agama seperti mencuri atau pekerjaan yang haram

2. Hindari makanan dan minuman yang secara pasti telah diharamkan Al-Qur’an dan Hadits

3. Pastikan makanan atau minuman tidak berbahaya bagi kesehatan

Baca Juga: Tidak Yakin Apakah Mixue Halal atau Haram, Boleh Dikonsumsi Ga, Ya?

Itulah jawaban atas bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram. Sekilas terlihat sangat sederhana, tetapi ketahuilah bahwa begitu berat untuk menghindari makanan dan minuman haram.

Ada sebuah kisah tentang seorang ulama yang sangat gigih dan sebisa mungkin bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram, bahkan sekadar satu biji buah delima.

Cerita ini sangat masyhur, tentang seorang pemuda bernama Idris.

Dalam perjalanan pulang setelah belajar agama, ia menyusuri sungai panjang. Suatu ketika ia melihat buah delima mengapung di atas sungai. Karena merasa lapar, tanpa pikir panjang ia kemudian memakan buah delima itu.

Baca Juga: Inilah Spesifikasi HP yang Bisa Mainkan eFootball 2022 Pengganti PES 2021

Akan tetapi baru separuh ia memakan buah delima, tiba-tiba ia ingat bahwa buah yang dimakan bukanlah miliknya. Buah delima itu adalah milik orang lain yang mempunyai pohon delima.

Maka mulailah muncul keraguan dalam diri Idris: Apakah orang yang mempunyai pohon delima itu mengikhlaskan buah delima yang dimakan?

Kalau tidak berarti dirinya telah memakan makanan yang haram. Perutnya telah terisi makanan yang haram. Idris berhenti memakan buah delima.

Dia berniat menemui si pemilik pohon delima dan meminta kehalalan buah yang telah dimakan.

Idris berjalan menelusuri sungai berlawanan dengan arah arus. Ia berharap akan menemukan pohon delima di pinggir sungai tersebut.

Baca Juga: Netizen Pertanyakan Mixue Ice Cream Halal atau Tidak, Apa Tanggapan Mixue Indonesia?

Setelah sekian lama berjalan, ia melihat satu pohon delima yang buahnya mirip dengan yang dipegang, masih sisa setengah dari yang sudah dimakannya tadi.

Di dekat buah delima itu ada satu rumah. Ia memberanikan diri mengetuk pintu, namun tidak terdengar seorang pun.

Tekad Idris untuk mendapatkan ridla dari si pemilik buah cukup bulat, sehingga rela menunggu pemilik buah delima datang.

Setelah sekian lama menunggu, seorang ayah paruh baya datang ke rumah dan tentu saja Idris lansung menemui orang itu dan menyampaikan maksudnya.

Benar, orang itulah yang mepunyai pohon delima yang buahnya sudah dimakan oleh Idris.

“Saya meminta ridla dan keihlasan, karena buah delima Anda sudah saya makan,” kata Idris.

Baca Juga: Lirik Sholawat Zaujati Az Zahir, Teks Arab Latin dan Artinya tentang Kesetiaan Seorang Suami terhadap Istri

Ayah setengah baya itu tertegun sesaat. Kenapa masih ada seorang pemuda yang jujur seperti ini. Ia bersusah payah menemui seseorang hanya untuk meminta kehalalan buah delima yang sudah dimakannya.

Kemudian ayah paruh baya tadi mengatakan kepada Idris, “Kalau engkau minta saya menghalalkan buah delima itu, engkau harus bekerja di kebun saya selama setahun. Tanpa dibayar.”

Idris tidak berpikir lama, langsung menjawab: “Saya bersedia demi kehalalan buah delima yang telah saya makan.”

Hari demi hari, bulan demi bulan terlewati, sampailah saat yang ditunggu. Idris telah satu tahun bekerja di kebun pemilih pohon delima itu tanpa dibayar dan hendak berpamitan pulang ke rumah orang tuanya. Tapi pemilik pohon delima menahannya.

“Engkau baru melaksanakan satu syarat. Ada satu syarat lagi yang harus kau penuhi agar aku menghalalkan buah delima yang engkau makan.”

Idris tertegun, kemudian bertanya: “Apa yang harus saya lakukan lagi agar engkau menghalalkan buah delima yang telah aku makan?”

Pemilik pohon delima menjawab: “Engkau harus menikahi putriku!”

Baca Juga: Inilah Daftar Tanggal dan Hari Baik untuk Menikah di Bulan Syawal (Mei 2022) Menurut Islam

Idris sekali lagi tertegun, namun belum sempat Idris menjawab, pemilik kebun itu meneruskan perkataannya.

“Tapi anak gadis saya dalam keadaan buta, tuli dan bisu. Apakah engkau bersedia menikahi putriku dalam kondisi yang seperti itu?”

Demi mendapatkan kehalalan buah delima yang telah dimakan, Idris akhirnya menerima tawaran pemilik pohon delima untuk menikahi anak gadisnya.

Tibalah saat yang telah ditentukan. Orang tua pemilik pohon delima menikahkan Idris dengan putrinya, dihadiri para saksi. Kemudian berikutnya Idris dipertemukan dengan gadis yang sekarang telah menjadi istrinya itu. Sekarang mereka berdua di kamar.

Betapa terkejutnya Idris setelah membuka penutup wajah istrinya. Ia melihat mata istrinya itu indah berbinar memandang suaminya. Parasnya juga cantik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Katla Hari Ini 3 Juni 2022, Berkaitan dengan Instruksi

“Kata ayahmu, engkau adalah seorang gadis buta.”

Belum sempat Idris meneruskan perkataannya, gadis yang sekarang menjadi istrinya itu mengatakan:

“Ayahku mengatakan aku buta karena mataku tidak pernah digunakankan untuk maksiat. Ayahku mengatakan telingaku tuli karena tidak pernah digunakan untuk mendengarkan ghibah dan namimah. Ayahku mengatakan mulutku bisu karena mulutku tidak pernah digunakan untuk berkata-kata yang menyakiti hati orang lain.”

Ternyata orang tua pemilik pohon delima yang sekarang menjadi mertuanya itu memperhatikan betul siapa Idris pada saat bekerja di kebunnya selama satu tahun.

Idris adalah pemuda yang cakap bekerja dan taat beribadah serta berperilaku baik. Sikapnya yang rela berbuat apa saja agar buah delima yang dimakannya diikhlaskan oleh pemiliknya membuat orang tua itu terpesona dan ingin menikahkan pemuda itu dengan anak gadis kesayangannya.

Baca Juga: Mengapa Hukum Qunut Subuh Menurut Madzhab Syafi'i Berbeda dengan Madzhab yang Lain?

Siapakah Idris itu? Dari perkawinannya dengan gadis pemilik pohon delima itu lahirlah seorang putra yang sangat alim, seorang ahli fikih yang sangat populer di dunia Islam yaitu Imam Syafi’i yang fatwa-fatwanya diikuti oleh sebagian besar kaum muslimin di dunia terutama di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Itulah kisah tentang bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram. Meski sangat sederhana jawabannya, namun untuk betul-betul bisa mengamalkannya butuh kesabaran sebagaimana Idris, ayah Imam Syafi’i.***

Editor: Muhammad Aswar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah