Saat dicicipi, seketika teringat akan nasi grombyang. Rasanya hampir serupa dengan grombyang. Namun ada yang menjadi pembeda yakni rasa pedas yang dihasilkan.
Tidak ada taburan cabai di sana, rasa pedas berasal dari penggunaan daun sirih saat membuat kuahnya.
Baca Juga: Nasi Grambyong, Kuliner 'Wajib Coba' ketika Berkunjung di Kota Pemalang
Taburan kerupuk di atasnya memberi kesan seperti saat menikmati pindang tetel ala Pekalongan.
Sajian ini biasa dihidangkan dengan pelengkap aneka sate, di antaranya sate daging ayam, ati-ampela, kepala dan ceker. Harga sajian ini cukup terjangkau, bekisar Rp11.000-13.000 per mangkuk.
Adapun sate umumnya dijual seharga dua hingga empat ribu rupiah per tusuknya,
Sajian ini hanya dapat dijumpai pada sore sampai malam hari. Anda dapat menuju tenda Lontong Dekem di kawasan Paloran, atau warung "Pak Drajat" di sebelah barat Alun-Alun Pemalang.
Silakan dicoba kuliner berbahan lontong satu ini. Dijamin ketagihan ingin kembali ke Pemalang lagi!***