Network
MediaPemalang.com - Kepala ikan merupakan salah satu makanan yang tidak lazim. Mayoritas orang jarang mencoba karena baunya cenderung amis. Bahan ini akan menjadi sajian lezat jika diolah melalui tangan yang tepat.
Kawasan Sugihwaras dan Tanjungsari merupakan kampung para nelayan di Kabupaten Pemalang. Di Tanjungsari misalnya, Anda dapat berkunjung ke pusat pelelangan ikan terbesar di Kabupaten Pemalang.
Namun tak banyak yang tahu jika di sana terdapat kuliner pesisir, sup kepala manyung.
Berawal dari kegelisahan Wahidin pada 1990 lalu. Beliau mendapati kepala manyung dibuang begitu saja karena dirasa sudah tak bernilai.
Baca Juga: Lontong Dekem : Lontong Legendaris sejak Tahun 1970, Rasakan Pedas dan Gurihnya Taburan Kelapa
Baunya yang amis juga membuat warga enggan mengolahnya. Lewat tangan terampil dan juga pengalamannya dalam memasak di kapal nelayan, ia pun menciptakan kuliner yang kelak menjadi trademark di daerah Pemalang utara.
Sajian ini, sudah barang tentu berisi kepala ikan manyung yang telah dimasak dengan berbagai rempah-rempah. Untuk menambah rasa segar, penjual menambahkan beberapa iris tomat di atas sajian.
Biasanya kuliner ini disajikan dengan tempe goreng atau tahu goreng tepung. Sepiring berisi sambal bajak juga disediakan untuk memberi rasa pedas.
Memakan kepala ikan bukan perkara mudah. Namun disini para pengunjung dapat merasakan nikmatnya kepala ikan. Tidak ada bau amis dari kepala ikan, malah harum rempah yang tercium dari kuah.
