MEDIA PEMALANG - Sosok pria bernama Alex yang menjadi YouTuber Minecraft Technoblade Minecraft dikabarkan meninggal dunia karena kanker.
Diketahui bahwa Alex telah didiagnosis kanker pada bulan Agustus lalu.
Meski telah mengidap penyakit tersebut, YouTuber Alex tetap membuat konten untuk kanal YouTubenya.
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa sejak tahun lalu menjadi bagian hidup tersulit bagi Alex karena berjuang melawan penyakitnya yang telah mencapai stadium empat.
Meskipun demikian, Alex tidak pernah mengeluh bahkan seringkali menyusun strategisnya untuk mengalahkan penyakit yang dia tahu hampir mustahil.
Baca Juga: Usai Imami Shalat Jenazah Tjahjo Kumolo, Wapres: Beliau Terus Bekerja Siang dan Malam
Sebelum meninggal, YouTuber Alex sempat membuat video yang berisi pesan terakhirnya.
Kemudian, video tersebut diunggah oleh ayah Alex melalui kanal YouTube Technoblade pada 30 Juni 2022.
Melalui video yang berjudul ''so long nerds', Alex mengucapkan terima kasih kepada penonton setianya yang telah mendukung kontennya selama bertahun-tahun.
Ucapan tersebut disampaikan oleh Alex sekitar delapan jam sebelum meninggal dunia.
Selain itu, YouTuber Alex menyampaikan bahwa pilihan hidupnya untuk menjadi Technoblade adalah hal yang paling bahagia.
"Jika saya punya 100 nyawa lagi, saya kira saya akan memilih untuk menjadi Technoblade lagi setiap saat. Karena itu adalah tahun-tahun paling bahagia dalam hidup saya," kata Alex.
Baca Juga: Inilah Perjalanan Karier Tjahjo Kumolo di Dunia Politik, Ternyata Pernah Jadi Ketua KNPI
Kemudian, pesan terakhir Alex yang paling menyentuh adalah harapannya agar para penonton selalu menikmati konten-kontennya.
"Saya berharap kalian menikmati konten-konten saya dan membuat beberapa dari kalian tertawa. Saya berharap kamu semua berumur panjang, sejahtera, dan hidup bahagia karena saya mencintai kalian semua. Technoblade out," tulis Alex sebelum meninggal dunia.
Selain itu, Alex juga mengungkapkan bahwa uang hasil penjualan merchandise dan jual-beli selama setahun terakhir diharapkan digunakan untuk berkuliah para saudara-saudaranya.
Sang ayah juga menyampaikan bahwa sebelum Alex menghembuskan nafas terakhirnya, ia sempat ingin menulis dan merekam video dirinya sendiri. Akan tetapi, kondisi Alex semakin menurun sehingga tidak bisa dilakukan.***