Network
MEDIA PEMALANG - Olimpiade Musim Dingin 2022, yang secara resmi disebut Olimpiade Musim Dingin XXIV, dimulai pada 4 Februari di Beijing dengan crypto menjadi bagian utama dari acara tersebut, sebagian karena ambisi mata uang digital pemerintah China.
Olimpiade Musim Dingin 2022, bagaimanapun, membuat sejarah karena kehadiran token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT),(BTC), peluncuran mata uang digital bank sentral utama pertama di dunia (CBDC) dan potensi penggunaannya sebagai metode pembayaran di negara yang secara efektif melarang perdagangan dan penambangan cryptocurrency tahun lalu.
Kontroversi yuan digital China
Olimpiade Musim Dingin 2022 seharusnya menjadi semacam pesta untuk yuan digital, CBDC China. People's Bank of China, bank sentral China, telah menguji yuan digital di beberapa daerah selama bertahun-tahun sekarang dan mulai mengizinkan orang asing untuk menggunakan mata uang digital untuk pertama kalinya selama acara tersebut.
Baca Juga: Nike Gugat StockX Karena Penjualan NFT Ilegal
Mata uang digital dapat digunakan melalui aplikasi seluler pemerintah, e-CNY, atau melalui platform pembayaran seluler yang dikembangkan oleh sektor swasta termasuk WeChat dari Tencent Holdings, aplikasi perpesanan China dengan lebih dari satu miliar pengguna.
Peluncuran aplikasi dilaporkan terhalang oleh pembatasan COVID-19 yang membuat atlet, ofisial, dan jurnalis sebagian besar dipisahkan dari seluruh China dalam "gelembung" karantina yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran berbagai jenis COVID. Gelembung ini, dikombinasikan dengan pemerintah yang membatasi jumlah penonton langsung, tampaknya telah membuat jumlah orang yang menguji yuan digital turun secara signifikan.
“yuan digital hanyalah mata uang fiat lain yang layak untuk dikalahkan oleh swasta. Mata uang atau setidaknya mata uang berdaulat yang tidak dibangun di atas kerja paksa dan totalitarianisme.”
Baca Juga: Opera Luncurkan Crypto Wallet, Bisa Beli Crypto dan Akses Galeri NFT
Ancaman yang dirasakan dari yuan digital terhadap hegemoni dolar telah membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan terhadap peluncuran yuan digital di Olimpiade, karena dianggap dapat mengancam kepentingan AS.
