Bagi guru-guru Korea, hak untuk berserikat dan kebebasan politik masih merupakan impian yang belum terwujud. Kontrol kuat pemerintah terhadap serikat pekerja dan ekspresi politik membuat suara mereka terdiam, membuat mereka rentan terhadap tekanan eksternal.
Hal ini juga menghambat kapasitas mereka untuk melawan privatisasi dan komersialisasi yang semakin berkembang di sektor pendidikan. Pada akhirnya, hambatan-hambatan ini tidak hanya merugikan guru, tetapi juga kualitas pendidikan bagi para siswa. ***