Shigat atau bacaan niat zakat fitrah menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani sejatinya tidak mengikat sebagaimana yang sering kita baca sekarang.
Niat zakat fitrah untuk istri tidak harus menggunakan bahasa Arab, bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
Meskipun begitu, ketika membaca niat zakat fitrah dengan menggunakan shigat atau bacaan (lafal) sendiri, mesti memuat unsur-unsur berikut:
- Niat untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan harta yang kita miliki
- Siapa yang mengeluarkan zakat fitrah, dalam hal ini istri yang diwakilkan oleh suaminya
- Zakat fitrah adalah ibadah wajib atau fardhu
- Tujuan mengeluarkan zakat fitrah untuk mengharap ridha Allah
Jika semua unsur tersebut telah ada, maka bacaan apa pun yang diucapkan sebagai niat zakat fitrah sudah mencukupi.
Niat Zakat Fitrah untuk Istri dalam Arab Latin dan Artinya
Anda bisa menggunakan lafadz-lafadz atau bacaan niat zakat fitrah untuk istri sesuai dengan rangkaian kata-kata masing-masing.
Berikut adalah salah satu contoh bacaan niat zakat fitrah untuk istri yang umum digunakan oleh masyarakat ketika membayar zakat fitrah:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ زَوْجَتِي ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ