Network
MEDIA PEMALANG- Mayoritas ulama berpendapat bahwa makanan yang halal zatnya tetapi didapatkan dengan cara batil maka hukum makanan tersebut adalah haram.
Prinsip-prinsip syariah yang harus dipertimbangkan dalam mendapatkan makanan adalah sebagai berikut:
1. Sumber bahan makanan: Makanan harus berasal dari sumber yang halal, seperti hewan yang disembelih secara Islami, tumbuhan yang tidak memabukkan, atau produk-produk yang diproduksi sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
2.Proses produksi: Proses produksi makanan juga harus mematuhi prinsip-prinsip halal. Misalnya, tidak boleh ada kontaminasi dengan bahan-bahan haram, tidak boleh menggunakan bahan pengawet yang haram, atau tidak boleh melibatkan praktik-praktik yang bertentangan dengan syariah, seperti penipuan, korupsi, atau penindasan pekerja.
Baca Juga: 3 Cara Menghindari Makanan dan Minuman yang Haram Sesuai Al-Quran, Sederhana namun Sering Diabaikan
3.Penanganan dan penyimpanan: Makanan harus ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip kebersihan dan kehigienisan Islam. Misalnya, harus dihindari kontaminasi dengan bahan-bahan najis atau kotoran, harus menjaga kebersihan tempat penyimpanan, dan harus mematuhi prinsip-prinsip keamanan pangan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.
Jika makanan memenuhi persyaratan zat yang halal tetapi melanggar salah satu atau semua prinsip di atas, maka makanan tersebut dianggap haram untuk dikonsumsi dalam Islam.
Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memperhatikan tidak hanya kehalalan zat makanan, tetapi juga cara mendapatkannya, proses produksinya, dan penanganan serta penyimpanannya.
